Sistem Pernapasan Manusia
Sistem Pernapasan Manusia
Khusus IPA Kelas VIII
Setiap saat manusia menghirup dan mengembuskan udara. Tahukah kamu apa fungsi udara bagi
manusia? Apakah semua jenis gas yang terdapat di udara diperlukan oleh manusia?
Bagaimanakah mekanisme pertukaran udara di dalam tubuh manusia? Untuk
mengetahui jawabannya, ayo kita pelajari bab ini dengan bersemangat!
Pada umumnya, manusia dapat bernapas sekitar 17 ribu
kali dalam sehari. Berapa jumlah napasmu
dalam sehari berdasarkan kegiatan yang telah kamu lakukan? Selama bernapas,
udara terus keluar dan masuk melalui organ-organ pernapasan. Apa sajakah organ
pernapasan yang kamu ketahui? Hidung dan paru-paru merupakan contoh dari organ pernapasan. Tahukah kamu
organ apa sajakah yang menghubungkan
hidung dengan paru-paru? Proses apa sajakah yang terjadi di antara hidung dan
paru-paru? Pernahkah kamu mengamati bahwa di dalam hidungmu terdapat
rambut-rambut halus? Tahukah kamu apa fungsi dari rambut halus yang ada di
hidung? Tuhan yang Maha Kuasa menciptakan segala sesuatu di bumi ini dengan
tugas dan fungsinya masing-masing. Manusia memiliki organ pernapasan yang
dilengkapi dengan berbagai komponen yang dapat membantu manusia untuk dapat
memasukkan udara yang bersih dan suhu yang sesuai dengan keadaan di dalam
paru-paru. Setelah kamu melakukan Aktivitas
1. Organ
Pernapasan Manusia
Dapatkah kamu menyebutkan apa saja organ yang
menyusun sistem pernapasan manusia?
Sistem pernapasan manusia tersusun atas hidung, faring (tekak), laring (ruang
suara), trakea (tenggorokan), bronkus, dan paru-paru. Gambar 8.1 menunjukkan
susunan organorgan dalam sistem pernapasan. Organ penyusun sistem pernapasan
tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan struktur maupun fungsinya. Secara
struktural, sistem pernapasan tersusun atas dua bagian utama. (1) Sistem pernapasan bagian atas, meliputi
hidung dan faring. (2) Sistem pernapasan bagian bawah, meliputi laring, trakea,
bronkus, dan paru-paru. Secara fungsional, sistem pernapasan tersusun atas dua
bagian utama. (1) Zona penghubung, tersusun atas serangkaian rongga dan saluran
yang saling terhubung baik di luar maupun di dalam paru-paru. Bagian
penghubung, meliputi hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan bronkiolus.
Fungsi dari bagian penghubung yaitu menyaring, menghangatkan, dan melembapkan
udara serta menyalurkan udara menuju paru-paru. (2) Zona respirasi, tersusun atas jaringan dalam paru-paru yang
berperan dalam pertukaran gas yaitu alveolus.
A. Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang langsung
berhubungan dengan udara luar. Hidung
dilengkapi dengan rambut-rambut hidung, selaput lendir, dan konka.
Rambut-rambut hidung berfungsi untuk menyaring partikel debu atau kotoran yang
masuk bersama udara. Selaput lendir sebagai perangkap benda asing yang masuk
terhirup saat bernapas, misalnya debu, virus, dan bakteri. Konka mempunyai
banyak kapiler darah yang berfungsi menyamakan suhu udara yang terhirup dari
luar dengan suhu tubuh atau menghangatkan udara yang masuk ke paru-paru.
B. Faring
Faring merupakan organ pernapasan yang terletak di
belakang (posterior) rongga hidung
hingga rongga mulut dan di atas laring (superior) (Gambar 8.2). Dinding faring,
tersusun atas otot rangka yang dilapisi oleh membran mukosa. Kontraksi dari
otot rangka tersebut membantu dalam proses menelan makanan. Faring berfungsi
sebagai jalur masuk udara dan makanan,
ruang resonansi suara, serta tempat tonsil yang berpartisipasi pada reaksi
kekebalan tubuh dalam melawan benda asing.
C. Laring
Laring atau ruang suara merupakan organ pernapasan
yang menghubungkan faring dengan trakea.
Di dalam laring terdapat epiglotis dan pita suara (Gambar 8.3). Epiglotis berupa katup tulang rawan yang
berbentuk seperti daun dilapisi oleh sel-sel epitel, berfungsi untuk menutup
laring sewaktu menelan makanan atau minuman. Apabila ada partikel kecil seperti
debu, asap, makanan, atau minuman an mauk ke dalam larin akan terjadi reek atuk
an eruni untuk mengeluarkan partikel
tersebut dari laring. Udara yang melewati laring dapat menggetarkan pita suara,
sehingga dihasilkan gelombang suara.
Gelombang suara ini dapat diatur untuk menghasilkan berbagai bunyi dengan cara
mengatur kolom udara pada faring, rongga
hidung, dan mulut. Tinggi rendahnya suara dikontrol oleh tegangan pita suara.
Apabila pita suara tegang akibat tertarik oleh otot, pita suara akan bergetar
lebih cepat dan dihasilkan nada suara yang tinggi. Berkurangnya tegangan pada
pita suara akan menyebabkan pita suara bergetar lebih lamban, sehingga
menghasilkan nada suara yang rendah. Akibat adanya hormon androgen (hormon
kelamin pria), pita suara pada pria biasanya lebih tebal dan lebih panjang,
sehingga pita suara akan bergetar lebih lamban. Hal ini yang menyebabkan nada
suara pria memiliki rentang nada yang lebih rendah daripada rentang nada suara
wanita.
D. Trakea
Udara yang telah masuk ke laring selanjutnya masuk ke
trakea (batang tenggorokan). Trakea adalah saluran yang menghubungkan laring
dengan bronkus. Trakea memiliki panjang sekitar 10-12 cm dengan lebar 2 cm.
Dindingnya tersusun dari cincin-cincin tulang rawan dan selaput lendir yang
terdiri atas jaringan epitelium bersilia. Fungsi silia pada dinding trakea
untuk menyaring benda-benda asing
yang masuk ke dalam saluran pernapasan.
E. Bronkus
Pada bagian paling dasar dari trakea, trakea bercabang
menjadi dua. Percabangan trakea tersebut disebut dengan bronkus, masingmasing bronkus memasuki
paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Struktur bronkus hampir sama dengan trakea,
tetapi lebih sempit. Bentuk tulang rawan
bronkus tidak teratur, tetapi berselang-seling dengan otot polos.
F. Bronkiolus
Di dalam paru-paru bronkus bercabang-cabang lagi.
Bronkiolus merupakan cabang-cabang kecil
dari bronkus. Pada ujung-ujung bronkiolus terdapat gelembung-gelembung yang
sangat kecil dan berdinding tipis yang disebut alveolus (jamak = alveoli).
G. Paru-Paru
Paru-paru merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru
terbagi menjadi dua bagian, yaitu paru-paru
kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo
sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh selaput rangkap
dua yang disebut pleura. Pleura berupa kantung tertutup yang berisi cairan
limfa. Pleura berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang dan mengempis.
Di dalam paru-paru terdapat bagian yang berperan dalam pertukaran gas oksigen
dan gas karbon dioksida yaitu alveolus.
H. Alveolus
Perhatikan Gambar 8.4! Dinding alveolus tersusun atas
satu lapis jaringan epitel pipih.
Struktur yang demikian memudahkan molekulmolekul gas melaluinya. Dinding
alveolus berbatasan dengan pembuluh kapiler darah, sehingga gas-gas dalam
alveolus dapat dengan mudah mengalami pertukaran dengan gas-gas yang ada di
dalam darah. Adanya gelembung-gelembung alveolus memungkinkan pertambahan luas
permukaan untuk proses pertukaran gas. Luas permukaan alveolus 100 kali luas
permukaan tubuh manusia. Besarnya luas permukaan seluruh alveolus dalam
paru-paru menyebabkan penyerapan oksigen leih eiien. ekanime pertukaran a kien
dan a karn dioksida telah kamu pelajari pada Bab 7 tentang tekanan zat dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
2.
Mekanisme Pernapasan Manusia
Pada saat kamu bernapas berlangsung dua mekanisme,
yaitu menghirup udara (inhalasi/inspirasi)
dan mengembuskan udara (ekshalasi/ekspirasi) yang melibatkan pertukaran udara
antara atmosfer dengan alveolus paru-paru. Pada saat melakukan mekanisme pernapasan
terjadi kerja sama antara otot dada, tulang rusuk, otot perut, dan diafragma.
Diafragma adalah otot yang terdapat di antara
rongga dada dan rongga perutPada saat inspirasi, diafragma dan otot dada
berkontraksi, volume rongga dada
membesar, paru-paru mengembang, dan udara masuk ke paru-paru. Pada saat
ekspirasi, diafragma dan otot dada berelaksasi, volume rongga dada kembali
normal, paru-paru kembali normal, dan udara keluar dari paru-paru. Satu kali
pernapasan terdiri atas satu kali inspirasi dan satu kali ekspirasi.
Berdasarkan aktivitas otototot pernapasan, bernapas dengan membesarkan dan
mengecilkan volume rongga dada disebut pernapasan dada. Begitu juga jika kita
membesarkan dan mengecilkan volume rongga perut, disebut pernapasan perut.
3. Frekuensi
Pernapasan
Pada bagian awal bab ini, kamu telah melakukan aktivitas
menghitung frekuensi pernapasan. Ingatkah kamu berapa frekuensi pernapasanmu
selama satu menit? Apakah sama dengan frekuensi
pernapasan temanmu? Faktor apa saja yang memengaruhi frekuensi
pernapasan seseorang? Agar mengetahuinya, ayo lakukan Aktivitas kamu telah
mengetahui bahwa ada beberapa faktor
yang memengaruhi frekuensi pernapasan di antaranya adalah jenis kelamin, posisi
tubuh, dan kegiatan tubuh. Selain itu ada beberapa faktor lainnya seperti umur
dan suhu tubuh.
a. Umur, pada umumnya semakin
bertambah umur seseorang maka semakin rendah frekuensi pernapasannya. Hal ini
berhubungan erat dengan makin berkurangnya proporsi kebutuhan energinya.
b. Jenis kelamin, pada umumnya laki-laki
lebih banyak bergerak sehingga lebih banyak memerlukan energi. Kebutuhan
oksigen dan produksi CO2 pada laki-laki juga lebih tinggi. Hal ini menunjukkan
bahwa proses metabolisme pada laki-laki jauh lebih tinggi daripada perempuan.
c. Suhu tubuh, semakin tinggi suhu tubuh maka
semakin cepat frekuensi pernapasannya. Hal ini terjadi karena adanya
peningkatan proses metabolisme di dalam tubuh, sehingga diperlukan peningkatan
pemasukan oksigen dan pengeluaran CO2.
d. Posisi tubuh, posisi tubuh
sangat berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan. Hal ini berkaitan dengan
beban yang harus ditanggung oleh organ tubuh. Pada saat posisi tubuh berdiri,
otot-otot kaki akan berkontraksi untuk menghasilkan tenaga yang dibutuhkan
tubuh untuk tetap tegak berdiri. Sedangkan pada saat posisi tubuh duduk atau
berbaring, beban berat tubuh disangga oleh sebagian besar tubuh sehingga tubuh
tidak membutuhkan banyak energi, dengan demikian frekuensi pernapasannya
rendah.
e. Kegiatan atau aktivitas tubuh, orang yang melakukan
aktivitas memerlukan lebih banyak energi dibandingkan dengan orang yang tidak
melakukan aktivitas seperti duduk santai atau tiduran. Ketika tubuh memerlukan
banyak energi maka tubuh perlu lebih banyak oksigen sehingga frekuensi
pernapasan meningkat.
RANGKUMAN
1. Respirasi
adalah proses pertukaran gas yang terjadi di dalam tubuh. Ada tiga proses dasar dalam respirasi, yaitu bernapas, respirasi eksternal, dan respirasi
internal.
2.
Sistem pernapasan manusia tersusun atas hidung, faring (tenggorokan), laring (ruang suara), trakea (batang
tenggorokan), bronkus,
bronki0lus, dan paru-paru.
3.
Organ penyusun sistem pernapasan tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan struktur maupun fungsinya.
4. Secara struktural,
sistem pernapasan tersusun atas dua bagian utama.
(1)
Sistem pernapasan bagian atas,
meliputi hidung dan faring.
(2)
Sistem pernapasan bagian bawah, meliputi laring, trakea,
bronkus, dan paru-paru.
5. Secara fungsional,
sistem pernapasan tersusun atas dua bagian utama.
(1)
Zona penghubung, tersusun atas serangkaian rongga dan
saluran yang saling terhubung baik di luar maupun di dalam paru-paru. Bagian penghubung, meliputi
hidung, faring, laring, trakea,
bronkus, dan bronkiolus. Fungsi dari bagian penghubung yaitu menyaring, menghangatkan, dan
melembapkan udara serta
menyalurkan udara menuju paru-paru.
(2)
Zona respirasi, tersusun
atas jaringan dalam paru-paru yang berperan dalam pertukaran
gas yaitu alveolus.
6.
Hidung merupakan organ pernapasan yang langsung berhubungan
dengan udara luar. Hidung dilengkapi dengan rambut-rambut
hidung, selaput lendir, konka, dan reseptor olfaktori.
Rambut-rambut hidung berfungsi untuk menyaring partikel debu atau
kotoran yang masuk bersama udara. Selaput lendir sebagai
perangkap benda asing yang masuk terhirup saat bernapas,
misalnya debu, virus, dan bakteri. Konka mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi
menyamakan suhu udara yang
terhirup dari luar dengan suhu tubuh atau menghangatkan udara yang masuk ke paru-paru.
7.
Faring merupakan organ pernapasan yang terletak di belakang (posterior) rongga hidung hingga rongga
mulut dan di atas laring
(superior).
8. Faring berfungsi sebagai
jalur masuk udara dan makanan, ruang resonansi suara, serta tempat tonsil yang
berpartisipasi pada reaksi kekebalan tubuh dalam melawan benda asing.
9. Laring atau ruang suara
merupakan organ pernapasan yang menghubungkan faring dengan trakea. Di dalam
laring terdapat epiglotis dan pita suara.
10. Trakea merupakan saluran
yang menghubungkan laring dengan bronkus. Dinding trakea tersusun dari cincin-cincin
tulang rawan dan selaput lendir yang terdiri atas jaringan epitelium bersilia. Fungsi
silia pada dinding trakea untuk menyaring
benda-benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan.
11. Bronkus menghubungkan
trakea dengan bronkiolus. Bronkiolus merupakan cabang-cabang kecil dari bronkus
yang memiliki ukuran 0,5 - 1 mm.
12. Paru-paru dibungkus oleh selaput
rangkap dua yang disebut pleura. Pleura berfungsi melindungi paru-paru dari
gesekan saat mengembang dan mengempis. Di dalam paru-paru terdapat jaringan
yang berperan dalam pertukaran gas oksigen dan gas karbon dioksida yaitu
alveolus. Dinding alveolus tersusun dari satu lapis sel epitel pipih.
13. Mekanisme pernapasan dapat
dibedakan menjadi pernapasan dada dan pernapasan perut. Pada pernapasan dada
melibatkan kontraksi dan relaksasi otot-otot antartulang rusuk bagian luar (otot eksternal interkostalis). Pada
pernapasan perut melibatkan kontraksi dan relaksasi otot diafragma.
14. Frekuensi pernapasan
dipengaruhi oleh jenis kelamin, posisi tubuh, kegiatan tubuh, umur, dan suhu
tubuh.
15. Volume udara yang digunakan
dalam proses pernapasan dikelompokkan menjadi beberapa macam, yaitu volume
tidal (500 mL), volume cadangan
ekspirasi (1.500 mL), volume cadangan inspirasi (1.500 mL), volume residu
(1.000 mL).
16. Ada banyak gangguan, kelainan,
atau penyakit pada sistem pernapasan, antara lain asma, pneumonia, (TBC), ariniti tniliti inuena atau u dan
kanker paruparu.
Belum ada Komentar untuk "Sistem Pernapasan Manusia"
Posting Komentar